Ditulis oleh Fanti.
Ini adalah pertama kalinya saya berkunjung ke Pulau Bawean, pada bulan Oktober 2015 bersama dengan Shafia (yang sudah datang ke Bawean untuk ketiga kalinya) dan Dinda. Pertama kami berangkat dari Jakarta ke Surabaya menggunakan kereta, kemudian menempuh perjalanan menuju Kota Gresik dan naik feri dari pelabuhan Gresik ke Pulau Bawean. Kapal cepat membutuhkan waktu 4 jam untuk sampai, ada juga kapal pelan yang bisa mengangkut mobil dan membutuhkan waktu 8 jam.
Ketika tiba di Bawean, saya sangat terkesan dengan pantainya yang indah. Secara umum, Bawean memiliki suasana yang amat nyaman dan aman, makanya saya senang berada disini. Penduduk Bawean sangat ramah dan mayoritas memiliki kondisi ekonomi yang berkecukupan. Beberapa penduduk pulau bekerja di Singapura dan Malaysia. Hampir semua penduduk Bawean mempunyai kerbau yang mereka taruh di sawah. Penduduk lainnya bertani dan memancing untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Foto di bawah menunjukkan hasil tangkapan ikan oleh penduduk. Mereka tidak hanya mengkonsumsi tangkapan mereka untuk kebutuhan sehari-hari tetapi juga menjualnya ke pasar tradisional.
Tidak ada pom bensin di Bawean. Penduduk biasa membeli bensin di warung dan kita juga bisa membeli di retail. Bawean juga tidak mempunyai mal atau pusat perbelanjaan, tapi disini banyak pasar tradisional yang buka sejak subuh. Mereka menjual segalanya seperti makanan tradisional dan kebutuhan lain seperti pakaian, peralatan mandi, dan macam-macam. | Foto oleh Fanti |