Javan Endemic Species Programme
Kontak
  • Tentang Program JES
    • Tim
  • Proyek JESP
    • Konservasi Babi Kutil Bawean
    • Material edukasi
  • News
    • Newsletter
    • Publikasi JESP
  • Mendukung kami
    • Donasi
    • Relawan
    • Wisata alam JESP
  • Kontak
  • Terima kasih!
  • English

Mengukur tumbuhan: penilaian habitat untuk mengetahui preferensi sumber daya babi

11/26/2014

0 Comments

 

Oleh Mark Rademaker
Spesies target utama penelitian kami di Bawean adalah babi kutil bawean. Sayangnya, kami tidak tahu apapun tentang satwa ini. Kami tidak tahu bagaimana mereka hidup, dan mungkin yang terpenting, kami juga tidak tahu tempat tinggal yang mereka sukai!
Oleh karena itu, kami mencoba untuk memetakan habitat yang tersedia di pulau ini. Kami mengukur beberapa hal seperti tipe habitat, tutupan tajuk, dan jumlah buah di lantai hutan di lebih dari 100 lokasi. Dengan cara tersebut, kami membangun sebuah gambaran tentang kesesuaian setiap habitat untuk babi. Kami kemudian dapat membandingkannya dengan kondisi habitat di lokasi tempat kami menemukan babi dan hal tersebut dapat membantu kami memperkirakan dengan presisi habitat apa yang disukai oleh babi.
Sebagian besar habitat di pulau ini merupakan sawah dan ladang pertanian seperti singkong yang ditanam di ketinggian rendah dan perbukitan di pulau. Di atas sawah dan ladang, kami menemukan komunitas yang memiliki kawasan hutan dengan perkebunan aren, pisang, bamboo, mangga, and pohon jati. Sekitar setengah jalan ke atas gunung, hutan komunitas berakhir dan batas kawasan cagar alam dimulai sampai puncak gunung.
Selama beberapa hari belakang ini, kami telah melakukan penilaian habitat di 16 lokasi yang tersebar di kawasan cagar alam. Sebagian besar lokasi terpisah sejauh beberapa ratus meter. Ketika kamu memikirkan tentang ini dalam ukuran jarak absolut, kami mungkin berpikir itu tidak terlalu jauh. Tetapi Bawean adalah pulau vulkanis yang telah inaktif dan pulau tersebut dipenuhi oleh gunung-gunung. Artinya, saat kami mengambil data, biasanya titik pertama berada di bawah gunung, titik kedua di atas gunung, dan yang ketiga berada di bawah sisi gunung yang lainnya. Karena tidak terdapat banyak jalan di kawasan perlindungan, kami terkadang harus memanjat lurus ke atas melalui semak-semak atau sungai yang berbatu!
Namun, tidak peduli seberapa melelahkan perjalanan memanjat itu, ketika kamu telah berada di puncak gunung, pemandangannya selalu menakjubkan. Dengan sisa tiga bulan lagi untuk memanjat, seharusnya kami mendapatkan cukup banyak pemandangan indah yang menanti untuk ditemukan!

Foto:
Kiri: Pulau Bawean dari atas: Pada ketinggian sekitar 580 meter. Danau gunung yang disebut Kastoba terletak pada ketinggian sekitar 150 meter dan dapat terlihat di bagian tengah foto ini.
Kanan: Tim saat bekerja. Dari kiri ke kanan: anggota tim Simen, Shafia, dan Pak Rahim sedang mamasang plot untuk penilaian habitat.

Bild
Bild
0 Comments



Leave a Reply.

    Archives

    September 2015
    May 2015
    January 2015
    December 2014
    November 2014

    Categories

    All

    RSS Feed

Powered by
✕